13 Jan 2011

PSSI Sambut Deadline Hukuman FIFA, 1 Maret

PSSI siap menyelesaikan permasalahan di tubuh organisasinya sebelum deadline Federasi Sepakbola Dunia (FIFA), 1 Maret 2011.

PSSI terancam hukuman jika tak menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Liga Primer Indonesia (LPI). PSSI pun telah bergerak untuk mengumpulkan data perangkat LPI serta tindakan yang akan dilakukan. Laporan PSSI ditunggu sampai 1 Maret 2011.

"Kami akan menyelesaikan permasalahan ini secepatnya. Kalau bisa akhir Januari ini sudah tuntas. Komdis (Komisi Disiplin) sudah memiliki semua datanya," kata Sekjen PSSI, Nugraha Besoes dalam acara jumpa pers di Senayan, Jakarta, 13 Januari 2011.

Jika tak bisa menyelesaikan masalah, PSSI terancam hukuman oleh FIFA. Hukuman terberat bisa berupa pengeluaran dari anggota FIFA yang diawali pembekuan.

Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid dan Sekjen Nugraha Besoes coba bertemu Presiden FIFA, Sepp Blatter di sela-sela penyelenggaraan Piala Asia 2011 di Qatar. Mereka hanya bisa bertemu Sekjen FIFA, Jerome Valcke, 10 Januari 2011.

Saat diutarakan permasalahan ini, Sekjen FIFA minta PSSI memberikan surat tertulis. Sehari kemudian surat PSSI dibalas FIFA. Isinya, FIFA minta agar PSSI menyelesaikan masalah ini sebelum Sidang Komite Eksekutif FIFA pada 1 Maret 2011.

"PSSI diberi kewenangan untuk menyelesaikan kekisruhan sesuai statuta FIFA pasal 13," kutip Nugraha sesuai surat balasan FIFA.

"Hingga deadline tanggal 1, PSSI setidaknya sudah harus memberi laporan, tindak lanjutnya akan ditentukan FIFA. Yang penting, kami sudah memberi laporan ke FIFA. Kalau kami diam saja, malah kami yang mendapat sanksi," lanjut Nugraha.

Sejauh ini, langkah yang dilakukan PSSI yakni memberikan sanksi kepada klub peserta LPI, pengurus, pemain, wasit, perangkat pertandingan serta agen yang menyuplai pemain asing.

Pelatih akan dicabut lisensinya, sedangkan wasit sertifikatnya. Sedangkan pemain tak boleh masuk tim nasional Indonesia. Agen pemain dicabut lisensinya dan direkomendasikan untuk blacklist oleh FIFA.

"Komdis sudah punya daftar, dan mereka yang akan menentukan semua hukumannya," terus Nugraha.

Izin BOPI

Saat LPI tak direstui PSSI, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) sempat memberikan dukungannya. Badan di bawah Menteri Negara Pemuda dan Olahraga ini mengklarifikasi bentuk dukungan itu.

"Di bawah Menpora, BOPI akan berjalan sesuai aturan dan wewenang yang kami punya. Tapi, kami tidak bisa mengesampingkan PSSI yang diakui FIFA, sebagai satu-satunya penyelenggara sepakbola resmi di Indonesia," kata Ketua Harian BOPI, Haryo Yuniarto.

BOPI pun mengeluarkan izin pertandingan. BOPI hanya memberikan izin temporer, meski LPI minta izin semusim. "Izin penyelenggaraan kalau lingkupnya nasional, kami masih bisa memberi izin. Tapi kalo sudah internasional, BOPI menyerah. Itu bukan wewenang BOPI."

0 komentar:

Posting Komentar