Letusan Gunung Merapi yang terjadi Jumat 5 November dini hari tadi diperkirakan sangat dahsyat. Perkiraan itu diperkuat dengan analisa yang menyebut kubah Merapi telah hilang.
"Sekitar pukul 16.30 WIB (Jumat, 5 November 2010), kubah baru Merapi hilang," kata Staf Khusus Presiden Bidang Penanganan Bencana dan Sosial, Andi Arief, kepada VIVAnews.com,Sabtu 6 November 2010.
Menurut Andi, informasi itu didapat dari salah satu tim ahli Staf Khusus yang berkorespondensi dengan pengamatan di Amerika Serikat. Diduga, kubah Merapi yang baru terbentuk itu terhempas keras dan menghilang.
"Mungkin karena longsor atau karena terbawa letusan besar kemarin," tegas Andi. Informasi yang didapat Andi ini kemudian dikonfirmasi kepada Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, Doktor Surono.
Surono memperkuat dugaan dahsyatnya letusan kemarin. "Berarti, letusan tanggal 5 November pagi itu sangat hebat. Karena, kubah yang baru dibentuk terlempar akibat besarnya letusan," ujar Andi Arief mengutip keterangan dari Surono.
Letusan dahsyat Merapi dini hari kemarin menewaskan 64 orang di Dusun Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, DIY. Lokasi ini berjarak sekitar 16 sampai 18 kilometer dari puncak Merapi.
Sesaat sebelum petaka itu terjadi, PVMBG mengeluarkan imbauan dengan memperluas radius bahaya Merapi menjadi 20 kilometer. Sebelumnya, selama sepekan zona bahaya itu mencapai 15 kilometer.
0 komentar:
Posting Komentar